Waspada Jangan Terlena! Ini Arti Istidraj, Ciri, Dan Cara Menghindarinya
Dia tidak menjalankan ibadah, tapi kok rejekinya lancar bahkan mengalir terus? Ini mungkin yang Anda pikirkan saat melihat orang lain dengan kasus seperti itu. Dalam Islam ada banyak keutamaan menuntut ilmu, termasuk mengatasi kesalah pahaman berpikir seperti ini. Kondisi ini dalam Islam disebut dengan Istidraj. Nah, apa arti Istidraj? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Arti Istidraj?
Istidraj berasal dari bahasa Arab yaitu daraja atau naik dari satu
tingkatan ke tingkatan berikutnya. Arti lain dari Istidraj adalah azab berwujud
kenikmatan. Lebih detail lagi, Malik Al-Mughis dalam kitabnya yang berjudul
Demi Masa menjabarkan jika Istidraj adalah kondisi di mana Allah memberikan
semua kesenangan dunia kepada orang-orang yang dimurkai-Nya.
Tujuan utamanya untuk terus membuat mereka semakin lalai dan menjauh
dari Allah. Celakanya, pada saat Allah mencabut semua kesenangan itu, mereka
hanya bisa menyesal dan merenungi semuanya.
Bahkan, Allah sendiri telah mengingatkan manusia akan kondisi Istidraj
dalam QS. Al An’am ayat 44. Dalam tafsir Ahzar Jilid 3 arti dari surat tersebut
adalah Allah berkehendak atas segala sesuatu, termasuk membuka semua pintu
rizki seseorang.
Saking derasnya riski yang ia peroleh, ia justru semakin lupa diri.
Allah bahkan membiarkan mereka berbuat maksiat semau mereka. Sampai pada suatu
titik, siksaan Allah akan datang kepadanya.
Ciri-Ciri dari Istiraj
Setelah tahu apa arti Istidraj, Anda
perlu memahami ciri-ciri dari seseorang yang menerima Istidraj. Hal ini tentu
untuk mengingatkan diri kita sendiri agar terhindar dari kondisi yang semacam
itu. Berikut ini beberapa ciri-cirinya.
1. Keimanan Terasa Menurun, Tapi Kenikmatan Terasa Meningkat
Sudah seharusnya jika Allah memberikan kenikmatan, maka orang tersebut
akan bersyukur bahkan meningkatkan ibadahnya. Lain halnya dengan seseorang yang
sedang dalam kondisi Istidraj.
Semakin merasakan kenikmatan, mereka justru semakin lalai dengan Allah.
Mereka tidak bersyukur ataupun berusaha untuk meningkatkan ibadah. Parahnya
lagi, mereka tidak merasakan ketakutan atau kekhawatiran saat melakukan dosa
atau maksiat toh uang berlimpah.
2. Rezeki Terasa Mudah dan Berlimpah, Tapi Waktu Beribadah Semakin Susah
Hati-hati jika saat ini Anda merasa semakin susah beribadah bahkan mulai
sering meninggalkan ibadah tapi rezeki terus berdatangan. Bisa jadi, Anda masuk
dalam kondisi Istidraj. Ada baiknya, Anda instrospeksi diri, memohon ampun
kepada Allah, dan mulai meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah.
Cara Menghindari Kondisi Istidraj
Lalu, bagaimana cara untuk menghindari kondisi Istidraj? Salah satu hal
utama yang bisa Anda lakukan adalah dengan introspeksi diri. Tanyakan pada diri
sendiri soal kualitas ibadah.
Selanjutnya, segera memohon ampun atas kesalahan kepada Allah. Setelah
itu, lanjutkan dengan mulai meninggalkan larangan dan melaksanakan perintah
Allah. Dengan begitu, Insyaallah kita akan terhindar dari Istidraj.
Nah, sekarang Anda tidak hanya memahami apa arti
Istidraj, tapi juga ciri dan cara menghindarinya. Sekarang, pemikiran
Anda pasti sudah jauh berbeda terhadap jawaban dari pertanyaan di atas
tadi.
Belum ada Komentar untuk "Waspada Jangan Terlena! Ini Arti Istidraj, Ciri, Dan Cara Menghindarinya"
Posting Komentar